(Langkat,  April 2023) Petugas BBTN Gunung Leuser Resor Marike, tim Patroli Smart Patrol WCS-IP, tim WRU, Babinkamtibmas, Babinsa, pihak kecamatan, desa, tokoh masyarakat dan beberapa warga desa Kuta Gajah melakukan pengecekan ke lokasi konflik satwa pada Ahad (16/4). Seekor ternak lembu di RT Lau Rambe Dusun Bandar Uli Desa Kuta Gajah Kec. Kutambaru, wilayah kerja Resor Marike mati diterkam harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) pada Sabtu (15/4).

Lokasi kejadian berada pada jarak dari kawasan TN Gunung Leuser kurang lebih 450 m. Tim juga menemukan jejak harimau yang diperkirakan 2 jenis tapak kaki harimau dewasa dan anakan. Jarak tapak kaki tersebut ke kawasan TNGL kurang lebih 500 m. 

Lokasi tkp berada di hutan produksi terbatas dan berada pada wilayah teritorial harimau. Pada kejadian sebelumnya, petugas TNGL sudah melakukan himbauan kepada warga agar tidak melepaskan ternaknya di daerah tersebut. Namun warga beranggapan kondisi sudah membaik sehingga tetap “mengangon” ternaknya di tkp. Setelah melakukan pengecekan, dipasang 3 unit kamera jebak milik relawan TNGL di lokasi. Kepala Desa Kuta Gajah meminta agar harimau direlokasi segera.  

Malam hari, petugas TNGL, relawan dan masyarakat melakukan pengecekan di sekitar RT Lau Rambe, Dusun Bandar Uli Desa Kuta Gajah. Selain itu, tim yang berjaga juga melakukan pengecekan terhadap posisi lembu yang dimangsa dan kamera jebak. Dari hasil pengecekan, tim menemukan kondisi mangsa sudah bergeser sejauh kurang lebih 10 meter dari tkp awal ditemukan. Selain itu hasil kamera jebak memperoleh beberapa tangkapan yang berisi satu individu harimau sumatera.

Pasca kejadian interaksi negatif manusia dengan harimau ini, tim melakukan pendampingan terhadap masyarakat yang melakukan aktivitas pemanenan di sekitar lokasi tkp dan penjagaan di sekitar lokasi tkp.

[Teks & Foto @tnleuser, Ellysa | 17/04/2023]