Tapaktuan | Resor Konservasi Wilayah 16 Tapaktuan, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, BPTN Wilayah I Tapaktuan, Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL) dan lembaga mitra OIC serta FKL menyelamatkan satu individu beruang madu (Helarctos malayanus) terkena jerat nilon di areal blok perkebunan sawit milik masyarakat di Gampong Baru, Kec. Bakongan, Kab. Aceh Selatan, Provinsi Aceh pada Sabtu (18/3).
Hasil observasi atau medical check yang dilakukan dokter hewan di lokasi menyatakan beruang madu ini berjenis kelamin betina dewasa dengan kondisi sehat dan tidak ditemukan bekas luka serius atau cacat pada bagian tubuhnya. Berdasarkan estimasi, satwa yang dilindungi ini memiliki berat berkisar antara 50 - 65 kg dengan perkiraan usia 8 tahun.
Satwa liar yang dikenal aktif di malam hari (nokturnal) ini diduga turun ke lahan perkebunan masyarakat untuk mendapatkan sumber makanan seperti buah - buahan, tunas muda kelapa sawit, kelapa dalam, serangga dan jenis binatang kecil lainnya.
Informasi terjeratnya beruang madu tersebut diketahui dari Danil (18 tahun) warga asal Gampong Ujung Padang Bakongan yang saat itu hendak memanen sawit. Dugaan sementara jerat nilon tersebut dipasang untuk menjerat babi hutan di sekitar lahan pertanian atau pemukiman masyarakat setempat.
Karena sehat dan layak dilepasliarkan, beruang madu tersebut segera dikembalikan ke alam liar yaitu di blok hutan lindung Tongra.
[Teks& foto @tnleuser, efa wahyuni|19032023]